Mencintai itu memang menyenangkan.. Cinta menarik kita ke suatu tujuan dan mengarahkan kita ke tujuan itu, sementara kebencian atau kekesalan hanya mendorong kita ke suatu tujuan tanpa mengarahkannya. Cintailah sesuatu atau seseorang yang pantas dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan. "Mencintalah untuk kebahagiaan dan bahagialah demi cinta"

Cerita

Saya pernah ngebaca suatu cerita, begini ceritanya...

Pada pesisir sebuah pantai, ada 2 anak yang sedang berlari-larian, becanda dan bermain dengan riang gembira. Tiba-tiba, terjadi pertengkaran di antara mereka. Kemudian salah seorang anak yang bertubuh lebih besar memukul temannya sampai wajahnya jadi biru lebam. Anak yang dipukul seketika diam terpaku. Lalu dengan mata berkaca-kaca dan tanpa sepatah katapun dia mengambil sebuah tongkat dan dia menulis di atas pasir "Today, my friend hit me."

Hal itu membuat temannya yang telah memukulnya merasa malu dan tidak enak. Untuk waktu yang cukup lama mereka hanya diam terpaku dan tidak saling menyapa. Namun lazimnya anak-anak, mereka kembali bermain-main lagi. Saat mereka berlari-larian, salah satu di antara mereka yang berbadan lebih kecil jatuh ke dalam lubang perangkap yang biasanya untuk menangkap binatang karena kekurang hati-hatiannya. Ia kaget dan segera berteriak minta tolong...

Temannya segera menengok ke dalam lubang itu dan dia dengan segera mencari tali untuk menolongnya.. lalu ia mengikat tali itu ke sebatang pohon besar lalu melemparkan ujung satunya ke dalam lubang itu. Setelah itu temannya memegang tali itu dan menarik temannya yang ada dalam lubang tersebut. Akhirnya dia berhasil terselamatkan.

Setelah itu, dia pergi ke suatu tempat, dia mencari sebuah batu, namun teman yang menyelamatkannya diam-diam mengikuti, lau temannya itu melihat dia sedang mengukir tulisan di sebuah batu. Tulisan itu berbunyi "Today my friend saved me." Setelah melihat itu dia bertanya lepada temannya, "apa maksud kamu sebenarnya? saat aku memukulmu, kau menulis kejadian itu di atas pasir, tetapi saat aku menyelamatkanmu, kau menulisnya di atas batu". Dengan sabar ia menjawab, aku menulis saat kau memukulku karena aku ingin secepatnya melupakan kejadian itu, secepat hilangnya tulisan itu disapu oleh ombak dan angin kencang, aku tidak ingin mengingat-ingatnya lagi. Namun saat aku menulis saat kau menolongku, aku ingin dapat mengingatnya untuk waktu yang lama sekali, selama hancurnya sebuah batu yang termakan waktu. Segera setalah mendengar hal itu dia menangis dan meminta maaf kepadanya..



Telah kita lihat bahwa seseorang yang sebenarnya berukuran lebih kecil dapat berpikir jauh lebih dewasa. Alangkah senangnya orang-orang di sekeliling kita jika kita dapat menerapkan hal ini di dalam hidup kita. KIta jadi dapat selalu menghargai kebaikan orang lain, kita lebih menerima kebaikan-kebaikan orang lain daripada keburukannya. Kita dituntut menjadi orang yang selalu bisa bersabar dan mengerti seseorang dengan baik, itu mungkin saja terjadi. Kebaikan dari orang lain harus kita anggap sangat berharga, dan itu yang harus kita bayar kembali suatu saat nanti bila ada kesempatan..dalam menjaga hubungan pertemanan, hal ini sangat baik untuk kita semua.

0 comments:

Posting Komentar